Gaji UMR di Agam – Ngomongin berkenaan penghasilan atau upah sepertinya tidak bakal ada habisnya. Bahkan ini menjadi penuturan popular di kalangan buruh atau karyawan pabrik atau perusahaan. Selama ini perusahaan umumnya pakai UMR (Upah Minimum Regional) sebagai referensi utama dalam memberikan upah untuk karyawannya.
Kondisi ekonomi sendiri terus mengalami inflasi tiap-tiap tahun. Kalau inflasi tidak diimbangi dengan penggunaan standar penghasilan yang sama, berkaitan dengan ini akan menimbulkan ketimpangan social dan ekonomi. Pada akhirnya ini juga bakal merubah kesejahteraan dan kelayakan hidup para karyawan.
Untuk memperjuangkan kesejahteraannya, para buruh biasanya mengadakan kegiatan demonstrasi untuk menuntut kenaikan penghasilan. Aksi ini biasanya digelar pada 1 Mei yang merupakan hari buruh nasional dan berharap para pemilik perusahaan pertimbangkan ulang untuk meningkatkan penghasilan karyawannya.
Penetapan UMR di setiap daerah tidaklah sama. Setiap daerah telah memiliki kebijakan masing-masing dalam memilih kuantitas UMR, satu diantaranya Gaji UMR di Agam. Ada beberapa unsur atau hal yang mempengaruhi pemilihan besarnya UMR tersebut.
Istilah Gaji UMR di Agam.
Ketika bicara mengenai standar pemberian penghasilan, ada beberapa arti yang kerap melekat selain UMR yaitu UMP dan UMK. Istilah – istilah ini menjadi hal yang wajib dimengerti oleh para karyawan untuk melihat berapa upah yang layak diterima. Salah satunya istilah yang paling lazim dan banyak digunakan oleh pemilik usaha adalah UMR. Dibawah ini Kepmenaker Nomor 226 Th 2006, arti UMR telah tidak digunakan kembali dan menggunakan arti baru yakni UMK. Pemberlakuan UMK mengacu terhadap otonomi area masing- masing, juga di dalam hal standar gaji.
Gaji UMP
Selain UMR dan UMK, tersedia kembali arti yang sering digunakan yakni UMP. Ini adalah Upah Minimum Provinsi yang merupakan pengganti UMR. Tidak serupa dengan UMK, penamaan arti ini mulai digunakan setelah adanya Kepmenaker No 226 Th 2000.
Pengertian UMP secara umum merupakan standar penghasilan minimal untuk wilayah di tingkat provinsi sehingga mencakup keseluruhan kawasan baik kabupaten atau kota yang jadi anggota dari wilayah provinsi tersebut. Sama layaknya UMK, UMP juga ditetapkan oleh gubernur setempat.
Apa Perbedaaan Gaji UMR, UMK, dan UMP
Setelah menyadari pengertian-pengertian berasal dari topik di atas, kemungkinan sekilas ketiganya punyai arti yang sama. Agar lebih jelas, berikut adalah beberapa perihal } yang jadi perbedaan pada UMR dengan UMK dan UMP.
1.Pihak yang Berwenang Menetapkan.
Jika ingin memahami lebih jauh tentang perbedaan pada UMR dengan UMK dan UMP, satu diantaranya hal yang bisa dilihat adalah pihak yang berwenang untuk mengesahkannya. Mengacu pada Undang-Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Th. 2003, dijelaskan bahwa Menteri memiliki kewajiban untuk mengesahkan UMR yang telah diusulkan oleh Komisi Penelitian Pengupahan & Jaminan Sosial Dewan Dewan Daerah. Sementara itu gaji UMK dan UMP diresmikan oleh pemimpin atau gubernur daerah bersama dengan memperhitungkan keperluan hidup layak.
Lama Waktu Peninjauan
Selain pihak yang berwenang untuk mengesahkan, perbedaan lainnya dari UMR, UMK, dan UMP ialah lama waktu peninjauannya. Hal ini terhitung udah diatur di dalam Kepmenaker No. 226 Th 2000. Keputusan tersebut telah merevisi sejumlah pasal berasal dari Permenaker No 01. Berdasarkan ketentuan selanjutnya terkandung perbedaan saat peninjauan untuk masing-masing. Penetapan besarnya UMP paling lama adalah 60 hari. Sementara itu UMK perlu ditetapkan maksimal 40 hari kerja. Walaupun memiliki perbedaan di dalam jangka waktu penetapan, tetapi peresmian ini sama-sama dilakukan sekali dalam satu tahun.
Masa Berlaku Ketentuan
Hal selanjutnya yang jadi perbedaan berasal dari ketiga makna berikut adalah saat atau masa berlakunya Undang-Undang yang menyesuaikan UMR, UMK, dan UMP. Gaji UMP berlaku secara serentak menurut arahan pemerintah Provinsi dimulai dari tanggal 1 November. Sementara itu UMR atau UMK disahkan dan diumumkan selambat-lambatnya ialah 21 November. Jadi UMP diberitahukan lebih dulu sebelum UMK.
Perhitungan Nominal Kenaikan
Perbedaan setelah itu yang mampu dilihat berasal dari UMR atau UMK dan UMP adalah kuantitas nominal kenaikannya. Setiap buruh pastinya menghendaki nominal tersebut akan meningkat secara signifikan. Dalam pembuatannya, kenaikan dihitung bersama dengan mempertimbangkan sejumlah segi seperti pertumbuhan ekonomi, kebutuhan hidup layak, dan produktivitas. Menurut UU Ketenagakerjaan gaji UMK dan UMK sesungguhnya mengalami tiap tiap tahun bersama dengan perhitungan merujuk pada peningkatan inflasi kemudian disempurnakan bersama dengan PDB (Pertumbuhan Domestik Bruto) dan BPS (Badan Pusat Statistik).
Nominal Gaji
Jika dilihat, UMK dan UMP mempunyai nominal yang berbeda. Hal ini mampu diperiksa berasal dari kuantitas atau nominal yang berlaku di suatu daerah. Pasalnya tiap tiap daerah telah punyai standar masing-masing untuk kuantitas minimal upah. Hal ini juga berlaku untuk Gaji UMR di Agam. Secara lazim gaji UMK lebih tinggi dibandingkan gaji UMP. Hal ini gara-gara keduanya mempertimbangkan faktor yang berbeda didalam perhitungannya. Jadi lumrah kalau nominal standar upah di Kabupaten/Kota biasanya lebih tinggi dibandingkan UMP di tingkat propinsi.
Penetapan Gaji UMR di Agam.
Setelah mengenal lebih di dalam mengenai pengertian dan perbedaan standar upah minimum antara UMR/UMK dan UMP, masih tersedia sebagian perihal mutlak yang wajib dipahami perihal penetapan atau pelaksanaan Gaji UMR di Agam yaitu sebagai berikut.
Dasar Ketentuan Penetapan Gaji UMR
Di Indonesia, pemerintah telah punya proses untuk penetapan berapa gaji UMR yang jadi panutan bagi para pelaku bisnis untuk paham besarnya nominal gaji paling rendah yang layak diberikan bagi para buruh. Jumlah berikut sesuai bersama dengan tingkat kebutuhan hidup yang layak. Penetapan standar Gaji UMR di Agam ini mempunyai tujuan untuk merawat hak para buruh atau pekerja sehingga dapat menerima penghasilan yang layak sesuai dengan tanggungjawab atau beban pekerjaan yang dilakukan. Dari pihak pemberi kerja sendiri terhitung dapat meraih kemudahan sebab tidak kudu repot-repot memperhitungkan upah untuk pegawainya.
Spesifikasi Gaji UMR
Berdasarkan surat edaran berasal dari Menaker RI tahun 1990 yaitu SE 07/MEN/1990, surat edaran tersebut membahas perihal komponen atau unsur-unsur gaji bagi para pekerja.. Komponen untuk UMR meliputi beberapa aspek.
Hal senada termasuk dijelaskan dalam Undang Undang pada Pasal 94 No 12 th 2003. Dalam pasal tersebut dijelaskan bahwa komponen UMR adalah gaji pokok disempurnakan tunjangan tetap. Sementara itu nominal penghasilan minimal yang mesti diberikan adalah 75 persen dari UMR.
Komponen yang Tidak Termasuk UMR
Perlu diketahui bahwa di antara penetapan gaji UMR, bermacam macam tunjangan tidak senantiasa bukan menjadi bagian komponen standar UMR. Hal ini termasuk udah diatur dalam Undang Undang Ketenagakerjaan No 13 Pasal 94 Th 2003. Yang dimaksud tunjangan tidak selamanya di sini adalah pembayaran segera maupun tidak langsung yang diberikan oleh pemberi kerja kepada pekerja maupun keluarganya. Setiap perusahaan biasanya memberikan tunjangan yang beragam seperti uang transport, uang kehadiran, uang makan, dan lain sebagainya. Sementara itu tunjangan selalu merupakan tunjangan yang diberikan secara rutin setiap bulan dengan jumlah yang sama dan tidak terpengaruh oleh kehadiran, prestasi, kontribusi dan lain sebagainya. Tunjangan ini diberikan bagi karyawan maupun keluarganya. Contohnya adalah tunjangan anak, tunjangan beras, tunjangan perumahan, dll. Jadi komponen gaji UMR adalah upah pokok ditambah tunjangan tetap. Sementara itu tunjangan yang besarnya berubah-ubah atau tidak tetap tidak juga di dalam komponen UMR. Untuk ketetapan komposisi upah pokok dan tunjangan, prosentase penghasilan pokok minimal adalah 75 % berasal dari jumlah gaji pokok ditambah tunjangan tetap.
Nominal UMR Mencakup UMK dan UMP
Memang arti gaji UMR selagi ini sudah tidak digunakan ulang karena mengfungsikan arti UMK sesuai Kepmenaker N 226 Th 2000. Walaupun demikian, standar penghasilan regional yang ditetapkan oleh kepala area mencakup UMK (Kabupaten/Kota) dan terhitung UMP.
UMR Bukan Gaji Pokok
Bagi masyarakat awam, sepanjang ini barangkali masih sering beranggapan bahwa UMR adalah gaji pokok yang perlu diberikan oleh pemberi kerja di luar tunjangan-tunjangan lain. Namun harus diluruskan bahwa UMR bukanlah penghasilan pokok yang diberikan kepada pekerja untuk imbalan basic bersama jumlah berdasarkan rasio penghasilan dan keputusan perusahaan. Lain halnya dengan UMR yang merupakan standar minimum gaji yang udah ditetapkan pemerintah. Terkait hal ini, langkah menghitung prosentase kenaikan UMR setiap tahun mengacu terhadap lebih dari satu hal dan kebanyakan hanya pakai upah tanpa pertimbangkan tunjangan maupun gaji pokok.
Perusahaan Akan Terkena Sanksi Jika Pembayaran Upah di Bawah UMR
Pengusaha atau pemberi kerja pada prinsipnya dilarang untuk membayar gaji lebih rendah berasal dari UMR.
Dalam hal ini yang dimaksud perusahaan adalah sebagai berikut:
- Perseorangan, badan hukum, atau persekutuan yang menggerakkan perusahaan milik sendiri
- Perseorangan, badan hukum, atau badan hukum yang berdiri menggerakkan operasional perusahaan bukan miliknya
- Perseorangan, badan hukum, atau persekutuan di Indonesia yang mewakili perusahaan seperti dimaksud didalam poin pertama dan kedua yang berada di luar Indonesia.
Sementara itu perusahaan yang dimaksud di sini adalah:
- Setiap bisnis punya personal, persekutuan, atau badan hukum swasta atau negara yang merekrut buruh atau pekerja bersama membayar upah maupun imbalan didalam bentuk lain
- Setiap usaha social atau usaha lain bersama pengurus dan merekrut orang lain dengan memberi upah maupun imbalan dalam wujud lain.
Para pekerja atau buruh wajib mengetahui bahwa terkecuali ada perusahaan yang ternyata memberikan bayaran upah di bawah jumlah UMR secara sengaja dan perusahaan tersebut sebetulnya mampu memberikan upah melampaui standar yang diberikan, pemerintah mampu mengimbuhkan sanksi bagi perusahaan tersebut.
Hal ini telah diatur dalam Undang Undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Th 2003. Bahkan perusahaan dapat dikenai hukuman pidana baik berbentuk hukuman penjara dengan saat penahanan sedikitnya 1 tahun dan paling lama adalah 4 tahun. Sanksi lainnya adalah berupa denda minimal Rp 100 juta sampai Rp 400 juta. Peraturan ini dibuat sebagai peringatan bagi para perusahaan atau pemberi kerja sehingga taat terhadap Undang Undang yang berlaku dan untuk menanggung kelayakan upah pekerja. Namun perlu dicatat bahwa upah minimum berlaku untuk pekerja atau pekerja dengan masa kerja di bawah 1 tahun di perusahaan yang dimaksud. Upah minimum yang berlaku untuk pertama kali dapat merujuk aturan UU Ketenagakerjaan berkenaan pengupahan.
Jalur Hukum Untuk Pemberian Upah di Bawah UMR
Jika tersedia perusahaan yang memberikan gaji tidak cocok bersama dengan ketentuan yang berlaku di daerah tersebut atau bersama dengan kata lain masih di bawah UMR, karyawan atau buruh sanggup mengangkat masalah ini ke ranah hukum untuk merampungkan konflik pada karyawan bersama perusahaan. Tidak perlu khawatir, perihal ini telah diatur didalam Undang Undang No. 2 Th. 2004.
Berdasarkan aturan di dalam UU tersebut, usaha lewat jalan hukum ini akan melewati sebagian rangkaian prosedur. Prosedur pertama adalah perundingan bipartit pada ke-2 belah pihak, di dalam perihal ini adalah pekerja dan perusahaan.
Jika didalam waktu 30 hari mulai dari perundingan tersebut ternyata belum tersedia kesepakatan, maka akan dilakukan prosedur selanjutnya yaitu tripartite. Perundingan ini bakal melibatkan pihak ketiga yakni dari Dinas Ketenagakerjaan.
Aturan Upah Khusus Untuk Usaha Mikro
Sekarang ini ada pengecualian untuk ketetapan upah minimum bagi buruh. Hal ini udah diatur dalam Pasal 81 No 28 Undang Undang Cipta Kerja bersama dengan Pasal 90B (1) UU Ketenagakerjaan. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa ada pengecualian untuk penghasilan minimum Usaha Mikro dan Kecil berasal dari pengertian gaji UMR. Ketentuan upah minimum ini yang dimaksud tentu saja ialah UMK dan UMP. Upah pekerja untuk usaha mikro dan kecil mampu ditetapkan cocok bersama dengan kesepakatan antara pemberi kerja bersama buruh. Namun jumlah gaji yang diberikan paling rendah adalah 50 prosen dari konsumsi umumnya masyarakat di daerah tersebut dan upah yang disepakati sekurang-kurangnya adalah 25% lebih besar dari garis kemiskinan di provinsi berdasarkan knowledge berasal dari BPS.
Usaha mikro yang masuk didalam pengecualian ini harus mempertimbangkan lebih dari satu spek. Pertama, perusahaan tidak bergerak di bidang bisnis berteknologi tinggi serta tidak padat modal. Kedua, usaha mengembangkan sumber kekuatan tradisional. Jadi kalau Anda bekerja di CV yang termasuk bisnis mikro dan kecil, tersedia pengecualian upah berasal dari UMK dan UMP. Tapi Anda tetap kudu menerima penghasilan cocok kesepakatan bersama dengan pemberi kerja yang minimal sebesar prosentase spesifik berasal dari jumlah rata-rata konsumsi masyarakat dan juga di atas garis kemiskinan.
Berapa Gaji UMR di Agam Saat Ini ?
Gaji UMR di Agam tahun 2021 ialah kira kira Rp.2.485.000 .
Demikian penjelasan perihal Gaji UMR di Agam mulai berasal dari pengertian UMR, UMK, dan UMP hingga perbedaan dari masing-masing istilah tersebut. Semoga Info ini mampu menambahkan uraian yang lebih paham bagi para pekerja supaya dapat memahami penghasilan yang layak diterima dan ketentuan- ketentuan yang tentang dengan upah tersebut.